The Magic of Bondowoso
Bondowoso merupakan kota kecil sejuk yang dipercaya menjadi sentral daerah Sepiritual tersembunyi bagi petinggi Kraton jaman lampau, mulai dari Raja dan petinggi Mataram kuno hingga kerajaan Demakpun dipercaya sejumlah kalangan pernah menapaki dan mengasah kerohaniannya di tanah sejuk ini.
Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya peninggalan sejarah maupun prasejarah yang berserakan dari ujung barat hingga ujung timur Daerah ini.
Menurut salah satu pemerhati sejarah asal Swis Albert Ronald yang tinggal di Pulau Dewata Bali sejak tahun 1985 ini, Bondowoso merupakan sentral peristirahatan (petilasan) bagi petinggi kerajaan jaman lampau, yang sebenarnya daerah pusat yang didukung dengan udara sejuk penuh ion positif. Hal ini, sangat dibutuhkan dalam meraih puncak spiritual menuju alam keheningan.
Albert dan Istrinya |
Dalam buku karangannya yang Berjudul The Magic of Bondowoso Albert, memaparkan beberapa lokasi yang pernah disinggahi petinggi kraton jaman lampau diantaranya, Daerah Desa Trebungan dengan makam kunonya yang dipercaya sebagai makam Patih Loh Gender (Buju' Tempo). Ada juga daerah Grujugan dengan peradapan Rengganisnya dan beberapa tempat lainnya.
Bahkan secara diam-diam hingga saat ini, masih banyak petinggi - petinggi negara tetanga yang kerap kali berkunjung ke Bondowoso walaupun sekedar menghirup udara di Kota kecil ini.
Menurut Albert yang hingga saat ini, terhitung kurang lebih 321 kali berkunjung ke Bondowoso, dirinya selalu menemukan sejarah baru tiap kali berkunjung ke Daerah tersebut. Atas pengalamannya itu Albert sosok ayah dari 4 orang putra ini, bertekat memper istri sosok wanita asal Bondowoso. Hal tersebut selain karena memang cinta akan sejarah di kota tape ini, juga agar dirinya dan keturunannya tidak ter putus dengan darah Bondowoso.
Baginya sosok pemimpin belumlah dikatakan arif kebijakan pengalamannya jika belum dapat menapakkan kaki dan mempelajari kultur Daerah tersebut.
Namun, walau begitu Albert juga menyimpulkan di daerah yang penuh dengan udara ion positif inipun, tersimpan pengaruh suasana yang jika seseorang itu terlena akan kebaikan diri sendiri maupun orang lain, maka tentu akan menjadi petaka yang mengerikan.
Sumber: Albert Ronald, The Magic of Bondowoso book.
Comments
Post a Comment