Keluh Kesah "HESTI NUR FIANI" Ingin Pulang

Penipuan - Nama saya HESTI NUR FIANI (19 thn) dari KALIWIRO, WONOSOBO JAWA TENGAH.

Berawal dari perkenalan saya pada seorang bernama Darmawan (30) warga Makassar. Orang yang sudah membiayai saya sampai tiba di kota  Makassar ini, saya kenal  lewat  SING SMULE.

Sebelum saya berangkat menuju Makasar sudah banyak  halangan pertama, kehabisan tiket  Bus dari WONOSOBO menuju KEMAYORAN (JKT). Setelah mau boking  tiket  buat besok hari, ternyata Ada bus yang kurang penumpang. Setelah itu, saya Naik bus DAMRI jurusan WONOSOBO_KEMAYORAN dari KEMAYORAN dijemput Trevel Mobil Avanza sampe BANDARA SOEKARNO HATTA (TANGERANG), semua yang biayaain Dermawan.

Untuk rincian biayanya, naik Bus dengan tiket 125 ribu, Avanza 500 ribu, tikek pesawat 1, 122, 000+100. 000 (check in masih di Bantu). Sebelum saya ke Makassar saya di janjikan akan di sekolahkan, bekerja dan bernyanyi di Caffe, bukan bar, semuanya dia yang akan tanggung jawab. Saya  tidak  maksa tapi dia  yang minta, saya sudah  mulai ragu setelah saya tiba  di Makassar. Saya di bawa ke rumah  teman dia yang ad di Jl. TIDUNG, disitu saya mulai latihan music akan tetapi, latihan saya kenapa harus satu  kamar dengan seorang pria saja. Benar sih  cuma kawan ga ngapa-ngapain tetapi, dalam etika  tata kramanya itu tidak benar.

Terpaksa saya sering  begadang di tempat tersebut selama 3 hari. Setelah itu saya di ajak ngejump di sebuah cafe yang didalamnya ada anak band GOWA di Makassar. Tetapi, hingga larut malam  baru pulang dan akhirnya, saya resah, ragu dan semakin terasa menegangkan.

Setelah saya kost,  pemilik kostnya tidak lain adalah dekat Dermawan yang membawa saya kesini tetapi, pemilik kost mungkin tidak tau hubungan saya dengan Dermawan. Kami hanya  sebatas teman tidak lebih yang semua urusan pribadi saya telah dicampurinya.

Semua kawan, laki-laki saya di tegurnya supaya tidak chat lagi dengan saya, Itupun tanpa  ijin pinjam  HP dari sayya.
Sejak itu saya  mulai tambah resah dan marah namun apa daya saya jauh dari saudara. Hingga suatu malam, kejadian yang saya tidak inginkan terjadi. Dia mengantar saya ke kost hingga larut malam, sampai di kost dia tidak mau pulang  paahal, saya sudah minta baik-baik agar dia pulang. Akan tetapi permintaan saya ditanggapinya dengan kemarahan. Terpaksa dari pada ribut, saya usir saja dia dari kost, eh Malah dia mau cium saya.

Saya bilang "Kurang ajar"  gitu, terus saya  nangis dan malam itu saya meminta tolong orang kost untuk mengusirnya.

Hingga detik ini saya ingin pulang namun apa daya tak ada uluran tangan. Saya tak berdaya untuk berbuat apapun di desa orang uang gak ada, saudarapun sudah putus kontak. Tuhan tolonglah hambamu ini.